“Sayang, kenapa sich kamu selalu repot – repot memasak buatku?” tanya suamiku lembut. Kubalikkan punggungku hingga dapat kutatap wajahnya lekat-lekat. Senyum kecil tersungging dibibirku dan kutorehkan adonan tepung ke hidung besarnya. “Sebab aku gak mau kamu sakit karena jajan sembarangan, … Lanjut membaca
